UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Kepastian diterapkannya Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka oleh Universitas Malikussaleh pada semester ganjil 2020/2021 menjadikan semua program studi (prodi) bersiap untuk mengaplikasikan kurikulum tersebut, termasuk Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Bukti persiapan itu adalah dengan dilakukannya lokakarya kurikulum tersebut secara daring pada Rabu (19/8/2020).
Lokakarya ini dibuka oleh Dekan FISIP, Dr M Nazaruddin dan dipandu oleh Dr Rasyidin dengan menghadirkan narasumber Luthfi Makhasin PhD yang merupakan Ketua Asosiasi Program Studi Ilmu Politik Indonesia (APSIPOL) dan juga Wakil Dekan I FISIP Universitas Jenderal Soedirman.
Dalam sambutannya M Nazaruddin menyebutkan bahwa kurikulum yang dirancang diharapkan mampu menjawab tantangan kurikulum merdeka dengan tidak mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada, sehingga kompetensi lulusan nantinya dapat bersaing dan memiliki kekhasan yang berbeda dengan prodi sejenis di Indonesia.
Dalam paparannya Luthfi Makhasin mengatakan bahwa Kurikulum Kampus Merdeka ini mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 yang salah satu isinya tentang hak belajar tiga semester di luar prodi asal. Prinsipnya Kurikulum Kampus Merdeka dirancang untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 yang menekankan pada aspek otonomi, menjamin keterlibatan industri dalam merumuskan kurikulum, adanya otonomi prodi atau dosen, memberikan kebebasan dan semangat belajar mahasiswa yang berbeda, meningkatkan kompetisi dan kompetensi lulusan yang semakin tinggi, serta menyiapkan lulusan yang siap dengan dunia kerja
Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Politik, Bobby Rahman MSi dalam kesempatan berbeda menyampaikan bahwa kegiatan lokakarya kurikulum ini bertujuan untuk menjaring masukan dan saran kepada prodi sehingga dapat menyusun kurikulum yang berkualitas serta berbasis pada kebutuhan pengguna lulusan dan masyarakat pada umumnya.
Kegiatan lokakarya ini turut mengundang seluruh komponen dan stakeholder yang memiliki keterkaitan dan dianggap dapat memberikan masukan dan saran terkait dengan penguatan muatan kurikulum yang sedang dirancang sehingga diharapkan mampu berkontribusi dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Masukan dan saran dari para stakeholder akan menjadi pertimbangan dalam penyempurnaan rancangan kurikulum yang rencananya akan diterapkan pada semester ganjil 2020/2021,” tutup Bobby.[ryn]